PTSC 3.3
TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS 3.3
DOSEN : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI
___________________________________________________________________________________________
Konsep Dasar Dari Sistem Pakar
Konsep Sistem Pakar
Menurut Efraim
Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli,
pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian
adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh
dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
Contoh bentuk
pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:
- Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
- Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
- Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
- Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
- Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Salah satu fitur yang
harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika
keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia
program yang mampu mengakses basisdata, maka komputer harus dapat diprogram
untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor
inferensi (inference engine). Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat
dalam bentuk rule-based systems, yang mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk
aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN. Fitur lainnya dari
sistem pakar adalah kemampuan untuk merekomendasi. Kemampuan inilah yang
membedakan sistem pakar dengan sistem konvensional.
Sistem Pakar merupakan
salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang sangat diminati karena
penerapannya di berbagai bidang teknik baik bidang ilmu pengetahuan maupun
bisnis yang terbukti sangat membantu di dalam mengambil keputusan dan sangat
luas penerapannya. Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang agar dapat
melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian
tertentu. (Ferdian, dkk, 2004).
Konsep sistem
pakar adalah menirukan metodologi dan kinerja seorang manusia yang
ahli dalam bidang atau domain tertentu yang spesifik.(Setiawan, 1993).
Sistem pakar adalah program pemberian nasehat (advice
giving) atau program
konsultasi yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasuki oleh satu
atau banyak pakar kedalam satu domain pengetahuan tertentu. Agar setiap orang
biasa memanfaatkannya untuk memecahkan suatu masalah. (Suparman,1991).
Sistem pakar sangat
inovatif dalam menghimpun dan mengemas pengetahuan, keunggulan yang utam
terletak pada kemampuan dan penggunaan praktisnya bila disuatu tempat tidak ada
seorang pakar dalam suatu bidang ilmu.(Andi, 2003).
Kelebihan Sistem Pakar
Kelebihan yang
diperoleh dari sistem pakar yaitu:
- Memungkinkan orang awam bisa melakukan pekerjaan seorang pakar.
- Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan meningkatkan efisiensi pekerjaan.
- Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang kompleks.
- Menyederhanakan beberapa operasi.
- Pengolahan berulang-ulang secara otomatis.
- Tersedianya pengetahuan pakar bagi masyarakat luas
Kelemahan Sistem Pakar
Sedangkan kelemahan
sistem pakar yaitu:
- Pengembangan sistem pakar sangat sulit, seorang pakar yang baik sulit diperoleh. Memedatkan pengeahuan seorang pakar dan mengalihkannya menjadi sebuah program merupakan pekerjaan yang melelahkan dan memerlukan biaya yang besar.
- Sistem pakar sangat mahal untuk mengembangkan, mencoba dan mengirimkannya ke pemakai terakhir memerlukan biaya tinggi.
- Hampir semua sistem pakar (expert system) masih harus dapatdimplementasikan dalam komputer besar, sistem pakar yang dijalankan pada komputer pribadi tergolong sistem apkar kecil dan kurang canggih.
- Sistem pakar tidak 100 % menguntungkan karena produk seseorang tidak ada yang sempurna dan tidak selalu benar, oleh karena itu perlu dikaji ulang secara teliti sebelum digunakan.
Tahapan-tahapan
pengembangan sistem pakar
Tahapan-tahapan
pengembangan sistem pakar antara lain:
Tahap-Tahap
Pengembangan Sistem Pakar
- Identifikasi, Merupakan tahap penentuan hal-hal yang penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis.
- Konseptualitas, Hasil identifikasi masalah, dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan.
- Formalisasi, Konsep-konsep dari konseptualisasi diimplementasikan secara formal dalam tahap formalisasi.
- Implementasi, Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah kedalam modul-modul.
- Evaluasi, Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibangun dan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang masih ada.
- Pengembangan sistem, Fungsi dari pengembangan sistem adalah agar sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem dimana didalamnya tersimpan semua hal penting yang menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang.
Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk
sistem pakar, yaitu :
- Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri- sendiri tidak tergantung dengan software yang lainnya.
- Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakanprogram dimana didalamnya memanggil algoritma subrutin lain(konvensional).
- Menghubungkan ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan systempakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya
- Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khususyang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar.
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar
teridiri-dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan (development
environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan
pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi
pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan
oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Struktur
Sistem Pakar
Basis pengetahuan
berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja di dalam
domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum
digunakan, yaitu :
Penalaran berbasis
aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran
berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan
berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila dimiliki sejumlah pengetahuan
pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat menelesaikan msalah
tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila
dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.
Contoh
Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)
Penalaran berbasis
kasus (Case-Based Reasoning)
Pada penalaran
berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai
sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi
sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk
tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu,
bentuk ini juga digunakan apabila telah dimiliki sejumlah situasi atau kasus
tertentu dalam basis pengetahuan.
Penalaran
berbasis kasus (Case-Based Reasoning)
Sistem kerja pakar
Ada tiga modul sistem
kerja pakar, yaitu:
Jembatan
penghubung sistem pakar
Modul penerimaan pengetahuan
Untuk mendapatkan
pengetahuan sistem pakar dilakukan proses penerimaan pengetehuan. Proses ini
dilakukan melalui interaksi dengan pakar penerimaan pengetahuan dilakukan
dengan bantuan knowledge enginner (KE), yaitu seorang
spesialis sistem yang menterjemahkan pengetahuan yang dimiliki seorang pakar
menjadi pengetahuan yang akan tersimpan dalam basis pengetahuan pada sebuah
sistem pakar.
Modul konsultasi
Sistem pakar pada
modul konsultasi apabila sistem memberikan konsultasi berupa jawaban atas permasalahan
yang diajukan oleh pemakai pada modul ini pemakai yang awam berinteraksi dengan
sistem dengan cara memasukkan data dan jawaban-jawaban pertanyaan sistem. Data
yang dimasukkan oleh pemakai dimasukkan dalam database system dan kemudian
diakses oleh pembangkit interface untuk mendapatkan kesimpulan.
Modul penjelasan
Modul
penjelasan Adalah menjelaskan proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh sistem.
Cara representasi
sistem pakar
Ada tiga teknik cara
representasi dalam sistem pakar, yaitu:
Production
rule, Adalah model ide dasar
dari sistem yang mempresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan
kondisi-aksi (jika-maka).
Semantic
network, Merupakan
gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri node atau simbol dan hubungan
atau link yang memperhatikan hubungan hirarkis antar objek.
Contoh
Semantik Network
Frame, Adalah struktur
data yang berisi semua pengetahuan tentang objek tertentu.
Contoh
Frame
Kategori umum dari
sistem pakar
Berdasarkan
penggunaannya sistem pakar diklasifikasikan menjadi dua bagian, seperti pada
tabel dibawah ini:
Kategori
|
Masalah yang diselesaikan
|
Diagnosa
|
Menduga kegagalan sistem dari observasi, contoh mendiagnosa
kerusakan mesin mobil.
|
Interpretasi
|
Menduga gambaran situasi dari observasi
|
Prediksi
|
Menduga akibat yang terjadi situasi tertentu. Contoh prediksi
cuaca besok berdasarkan data-data sebelumnya.
|
Perencanaan
|
Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tertentu.
|
Monitoring
|
Membandingkan observasi terhadap rencana hasil.
|
Debugging
|
Memberikan obat bagi kegagalan fungsi.
|
Reference
|
Mengeksekusi rencana dengan obat penyembuhan.
|
Instruksi
|
Mendiagnosa, menunjukkan unjuk kerja.
|
Kontrol
|
Mengimplementasikan, memprediksi, mengontrol kegiatan yang
membutuhkan posisi yang tinggi.
|
Model konseptual
sistem pakar
Model konseptual
sistem pakar yang paling umum diperlihatkan pada Gambar 5.21. Tampak bahwa
terdapat 4 buah komponen penting, yakni basis pengetahuan (knowledge
base), mesin inferensi (inference
engine), fasilitas penjelasan,
dan antarmuka pemakai.
Model
konseptual sistem pakar
- Basis pengetahuan merupakan komponen yang berisi pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari pakar. Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta berupa situasi masalah dan teori tentang area masalah. Aturan adalah suatu arahan yang menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah pada bidang tertentu.
- Mesin inferensi adalah komponen yang menjadi otak sistem pakar. Bagian inilah yang berfungsi melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan.
- Fasilitas penjelas merupakan komponen yang berfungsi untuk mem-berikan penjelasan kepada pemakai yang memintanya. Jenis pertanyaan ;ang dapat ditangani biasanya berupa “Mengapa” dan “Bagaimana”. Tidak semua sistem pakar menyediakan bagian ini. Contoh berikut mem-berikan gambaran tentang penjelasan oleh sistem pakar.
- Antarmuka pemakai merupakai bagian yang menjembatani antara sistem dan pemakai. Melalui bagian inilah pemakai berkomunikasi dengan sistem.
Daftar Pustaka :
Komentar
Posting Komentar